Tips Agar Anak Pandai Bergaul 2

Tips Agar Anak Pandai Bergaul 2 – Ini adalah kelanjutan topik kita sebelumnya tips agar anak pandai bergaul 1, yang sudah kita bahas sebelumnya, kalau anda sudah membacanya bisa langsung lanjut, kalau belum sebaiknya baca dulu ulasan sebelumnya disini.

Perlu Sentuhan Tepat Agar Anak Pandai Bergaul

tips anak pandai bergaul

Jadi, kalau bayi 9 bulanan, misal, masih takut setiap bertemu orang baru, ia hanya perlu sentuhan stimulasi yang tepat. Bagaimana caranya? Langkah awal dengan membangun kepercayaaan pada bayi bahwa dirinya selalu aman. Ini yang dinamakan basic trust dan perlu dibangun semenjak bayi dilahirkan dengan selalu memahami dan memenuhi keinginan si bayi. Misal, ketika bayi menangis haus, orangtua langsung memberikan ASI atau susu formula. Dengan begitulah bayi merasa nyaman dan percaya pada lingkungannya.

Setelah ia dapat meraih rasa percaya pada orang-orang terdekatnya, sang buah hati mulai dapat diperkenalkan dengan orang lain. Sering-seringlah mengajak si kecil bertamu ke rumah tetangga, teman atau kerabat, atau undanglah anak-anak tetangga untuk bermain bersamanya. Semua itu sudah merupakan stimulasi yang mendukung kemampuan bersosialisasinya.

Flash Sale Rp 1

Yang perlu diperhartikan

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian orangtua saat mengasah keterampilan bergaul sang buah hati, yakni:

  1. Kesiapan bayi

Saat mengajak bayi bersosialisasi, pastikan kenyamanannya. Bayi yang baru bangun tidur umumnya akan rewel saat diajak bertemu orang baru lantaran masih mengantuk. Berikan ia waktu sebentar untuk “memanaskan diri” hingga ia tampak lebih ceria.

  1. Kondisi bayi

Harap dipahami, terlampau banyak stimulasi kerap membuat bayi capek. Contoh, dalam suatu acara, bayi digendong banyak orang. Nah, kalau ia menjadi rewel, bukan berarti sang buah hati memiliki masalah dalam bersosialisasi, tetapi lebih pada ia merasa kecapekan lantaran “dioper” sana sini.

  1. Lingkungan sosial

Sebisa mungkin kita dapat menyortir lingkungan tempat bayi bersosialisasi. Tentu, pilihlah limgkungan positif, karena bayi memiliki kecenderungan mengimitasi. Lingkungan negatif dapat memberikan pengaruh negatif pula. Misal, bermain dengan anak tetangga yang sukak berbicara kotor, bisa jadi bayi menirukan walaupun dengan bahasanya sendiri. Pada masa bayi, si kecil belum memiliki kemampuan menyaring stimulus dari luar; mana stimulus yang baik dan mana stimulasi yang buruk. Jadi, usahakan untuk selalu memberikan ia berbagai rangsangan positif.

  1. Menjadi panutan yang baik

Terkadang pengasuh bayi yang signifikan (babysitter, kakek, nenek dan lainnya), merupakan tipe yang kurang cakap bersosialisasi, sehingga membuka peluang bagi bayi mendapat contoh yang kurang ideal. Untuk itu, orangtualah yang harus mengambil alih menjadi panutan yang baik dengan menunjukkan pada bayi kepiawaian bergaul Anda.

Selamat mengajak sang buah hati bersosialisasi dan manjadikan anak anda lebih pandai bergaul dibandingkan dengan sebelumnya!

Flash Sale Rp 1
About Author: