Bolehkah Sistem Weton Jodoh Menurut Islam? Ini Alasannya!

Bolehkah sistem weton jodoh menurut Islam? Atau adakah Islam mengatur tentang perjodohan berdasarkan weton atau tanggal kelahiran?

Di Indonesia, sistem perhitungan weton atau bulan dan tanggal lahir memang banyak dipercaya sebagai salah satu metode untuk menentukan jodoh. Dengan berbagai ragam budaya dan etnis, model perhitungan weton di masing-masing kelompok masyarakat juga berlainan. Namun harus diakui, weton memang banyak dipercaya sebagai salah satu jalan terbaik dalam berburu jodoh agar perkawinan menjadi langgeng dan bahagia.

Pandangan tentang Weton Jodoh Menurut Islam

Bagi sebagian kalangan umat Islam, weton jodoh menurut islam itu sendiri tidak diperbolehkan karena sama saja atau bisa dianggap mempersekutukan Tuhan. Tetapi pada kenyataannya masih banyak pula umat islam terutama mereka yang tinggal dan besar di tanah Jawa yang masih memegang teguh pedoman atau tradisi penghitungan weton ini untuk menentukan jodoh, keberuntungan, hari baik, rezeki dan masih banyak lagi lainnya. Baca juga ramalan jodoh menurut islam.

Flash Sale Rp 1

weton jodoh menurut islam

Mayoritas umat Islam yang mempercayai penghitungan weton jodoh menurut islam umumnya adalah mereka yang kurang dan tidak memahami agama islam yang mereka anut secara lebih mendalam. Banyak juga yang beranggapan bahwa mempercayai weton-weton seperti itu sama saja telah melakukan dosa besar yaitu mempersekutukan Allah.

Jika anda adalah termasuk umat islam yang mempercayai penghitungan weton dalam kehidupan anda, lebih baik segera ditinggalkan saja. Bukan saja penghitungan weton untuk menentukan jodoh melainkan juga penghitungan-penghitungan lainnya yang seakan kurang percaya terhadap takdir Allah.

Alasan Larangan Mempercayai Weton Jodoh Menurut Islam

Di bawah ini akan diuraikan beberapa asalan mengapa tidak diperbolehkannya system penghitungan weton jodoh menurut islam:

  1. Menyalahi takdir. Orang-orang yang mempercayai weton jodoh dikhawatirkan akan mempertanyakan takdir Allah dan tidak percaya lagi terhadap ketentuan Tuhan yang hal ini akan sangat berbahaya jika diteruskan maka akan menimbulkan dosa yang lebih besar. Baca juga tes kecocokan pasangan berdasarkan nama.
  2. Menyebabkan kemusyrikkan. Musyrik atau menyekutukan allah adalah hal yang paling tercela dan dibenci allah. Jika seseorang mempercayai atau bahkan lebih mempercayai penghitungan weton sebagai acuan penentuan kehidupan mereka maka secara tidak langsung mereka sudah tidak mempercayai allah.
  3. Membuat pesimis dan patah semangat. Apabila seseorang melakukan kesalahan dalam penghitungan maka dikhawatirkan akan menyebabkan banyak orang yang mempercayai penghitungan tersebut menjadi patah semangat dan tidak mau melanjutkan kehidupannya.

Dari ketiga alasan itulah mengapa penghitungan weton jodoh menurut islam sangat tidak diperbolehkan. Untuk perihal jodoh sebetulnya tidak dapat hanya diketahui dengan melalui penghitungan-penghitungan tradisional melainkan harus dibentuk dari diri sendiri dan berikhtiar untuk mencarinya.

Alternatif Selain Weton Jodoh Menurut Islam

Meskipun Islam mengajarkan untuk tidakmempercayai ramalan jodoh berdasarkan weton, namun Islam tidak melarang dalam memilih calon jodoh seperti yang kita harapkan. Seperti sering dikatakan para ulama yang mengutip ucapan Rasulullah bahwa kebanyakan orang tertarik pada lawan jenis karena kecantikannya, kekayaan atau hartanya, ataupun karena keturunanya. Namun Nabi menekankan agar dalam mencari jodoh sebaiknya kita lebih memperhatikan faktor akhlak atau agamanya. Lihat juga ramalan jodoh berdasarkan nama panggilan.

Dengan mempertimbangkan faktor agama diharapkan sebuah pekawinan akan selalu diwarnai dengan kebahagiaan dan keberkahan. Sementara factor lainnya bukanlah yang menentukan dan sebaiknya tidak menjadi pertimbangan dalam mencari jodoh. Apalagi kecantikan, kekayaan, ataupun harta akan mudah habis ataupun lenyap. Karena itu tentang weton jodoh menurut islam bukanlah factor yang utama sebab yang terpenting dalam mencari jodoh adalah akhlak atau agama seseorang.

Flash Sale Rp 1
About Author: